MAKALAH AKUTANSI BIAYA
“BIAYA TENAGA KERJA”
KELOMPOK II :
Ø
HOTMAIDA
SIREGAR (1716120015)
Ø
NADIA
SOLIKHATUN HASANAH (1716120014)
Ø
UNTUNG
DWI NUGROHO (1716120154)
Ø
TABAH
GIYAN PRATIWI (1716120022)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
PUTRA PERDANA INDONESIA
JL. CITRA RAYA UTAMA BARAT NO. 29 GRIY HARSA II BLOK I 10
CITRA RAYA, CIKUPA TANGERANG 15710
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah SWT berkat rahmat-Nya kami di berikan kesehatan untuk mengyelesaikan
tugas-tugas perkuliahan. Dan berkat ridho-Nya pula kami diberi kekuatan untuk membuat makalah yang
berjudul “Biaya tenaga kerja” dalam rangka memenuhi tugas
mata kuliah Akuntansi Biaya.
Ucapan
Terima Kasih tak lupa kami sampaikan kepada para pihak yang sejak awal telah
banyak memberikan referensi, dukungan dan bantuan hingga
terselesaikannya
pembuatan makalah ini, diantaranya:
1. Ibu Merida
S.E., M.Ak. selaku
dosen mata kuliah Akuntansi Biaya.
2. Orang
tua kami yang telah memberi motivasi dan materi.
3. Serta
teman-teman kami yang telah banyak membantu dalam segala hal.
Karena
kami masih dalam tahap pembelajaran, tentunya
kami secara sadar mengakui masih banyak kekurangan, untuk itu kami mohon kritik
dan sarannya untuk membangun kesempurnaan makalah ini. Dan dalam hal ini kami memohon maaf apabila terjadi
kesalahan dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua. Amiin.
Tangerang, 26 Februari 2019
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Biaya tenaga kerja merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
membayar para pekerja dan pegawai yang bekerja pada suatu perusahaan. Biaya
tenaga kerja adalah untuk pembayaran yang dinamakan “upah”. Hal ini penting
untuk membedakan dengan istilah “gaji”. Gaji merupakan pembayaran kepada tenaga
kerja atau karyawan yang didasarkan pada rentang waktu seperti gaji mingguan,
bulanan dan lain sebagainya. Upah dibebankan melalui rekening biaya tenaga
kerja langsung, sedangkan gaji dibebankan melalui rekening biaya overhead
pabrik.
Tenaga kerja adalah daya kerja fisik
maupun mental yang merupakan sumbangsih menusia untuk menghasilkan suatu produk
atau jasa tertentu.
Tenaga kerja merupakan satu elemen terpenting dalam setiap
perusahaan atau entitas usaha. Suatu produk tidak akan tercipta tanpa adanya
salah satu faktor produksi ini. Oleh karena itu, keberadaan tenaga kerja
sangatlah vital dalam sebuah perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa.
Tenaga kerja perusahaan yang telah mengabdikan dirinya pada perusahaan tertentu
tentunya akan mendapatkan imbalan berupa gaji atau upah yang sesuai dengan
kinerja dan prestasi masing-masing tenaga kerja.
Selain berfokus pada imbalan yang akan diberikan kepada
tenaga yang telah memberikan tenaganya pada perusahaan tersebut, perusahaan
juga harus memperhatikan produktivitas yang ada pada perusahaan tersebut,
jangan sampai manajemen perusahaan membiarkan produktivitas perusahaannya
menurun. Karena hal ini akan menimbulkan dampak yang buruk bagi keberlangsungan
hidup perusahaan. Produktivitas perusahaan yang meningkat akan meningkatkan
hasil output yang dihasilkan oleh perusahaan, walaupun peningkatan tidak dalam
jumlah kuantitas paling tidak kualitas barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan
tersebut dapat naik.
Setelah meningkatnya produktivitas perusahaan dianggap
sebuah prestasi, tenaga kerja akan menerima imbalan yang sesuai pekerjaan.
Tenaga kerja akan menerima insentif dari perusahaan yang artinya juga akan
meningkatkan taraf hidup tenaga kerja.
B.
RUMUSAN MASALAH
Makalah
berjudul “BIAYA TENAGA KERJA”, dibuat karena terkait dengan pengelolaan dan pemanfaatan
sumber daya manusia dalam sebuah proses produksi, yaitu tenaga kerja. Berkaitan
dengan judul makalah diatas, maka masalah yang dapat dirumuskan sebagai
berikut.
1.2.1
Bagaimana konsep tenaga kerja dan pengendaliannya?
1.2.2
Bagaimana penentuan biaya tenaga
kerja?
C.
TUJUAN
Makalah berjudul “BIAYA TENAGA KERJA” ini dibuat untuk mengetahui:
1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana konsep tenaga kerja beserta
pengendaliannya.
1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana penentuan biaya tenaga kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KONSEP BIAYA TENAGA
KERJA DAN PENGENDALIANNYA
Tenaga kerja adalah usaha fisik atau mental yang di keluarkan
karyawan untuk mengolah produk, dan biaya tenaga kerja adalah harga yang di
bebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia.
Penggolongan kegiatan dan biaya tenaga kerja :
1. Penggolongan
menurut fungsi pokok dalam organisasi perusahaan.
Organisasi dalam perusahaan manufaktur di bagi ke dalam tiga
fungsi pokok : pabrik, pemasaran dan administrasi. Dan bertujuan untuk
membedakan biaya tenaga kerja yang merupakan unsur harga pokok produk dari
biaya tenaga kerja non pabrik, yang bukan merupakan unsure harga pokok
produksi, yang melainkan unsure biaya usaha. Dengan demikian biaya
tenaga kerja perusahaan manufaktur di golongkan menjadi : biaya tenaga kerja
produksi, biaya tenaga kerja pemasaran, dan biaya tenaga kerja administrasi dan
umum.
2. Penggolongan
menurut kegiatan departemen-departemen dalam perusahaan.
Misalnya departemen produksi suatur perusahaan
kertas terdiri dari tiga departemen : Bagian pulp, bagian kertas,
dan bagian penyempurnaan. Sedangkan departemen non produksi di golongkan
menjadi : biaya tenaga kerja bagian akuntansi, biaya tenaga kerja bagian
personalia dan lain sebagainya.
3. Penggolongan
menurut jenis pekerjaannya. Dalam suatu departemen, tenaga kerja dapat di
golongkan menurut sifat pekerjaannya. Misalnya dalam suatu departemen produksi,
tenaga kerja di golongkan sebagai berikut: operator, mandor,dan
penyelia(superintendent).
4. Penggolongan
menurut hubungannya dengan produk. Dalam hubungan produk tenaga kerja di bagi
menjadi : tenaga kerja langsung dan tidak langsung. Tenaga kerja
langsung adalah semua karyawan yang secara langsung ikut serta memproduksi
produk jadi, yang jasanya dapat di usut secara langsung pada produk, dan yang
upahnya merupakan bagian yang besar dalam memproduksi produk. Tenaga kerja
tidak langsung adalah tenaga kerja yang jasanya tidak secara langsung dapat di
usut pada produk dan upahnya pada produk tidak langsung, tetapi melalui tarif
biaya overhead pabrik yang di tentukan di muka.
Biaya tenaga kerja di bagi dalam tiga golongan :
1. Gaji dan Upah
Yaitu jumlah gaji dan upah bruto di kurangi dengan
potongan-potongan seperti pajak penghasilan karyawan dan biaya asuransi hari
tua. Dalam perusahaan ada berbagai macam cara perhitungan gaji dan upah
karyawan , salah satu cara adalah dengan mengalihkan tarif upah dengan jam
kerja karyawan.
Akuntansi biaya gaji dan upah di lakukan dalam empat tahap
pencatatan :
a. Tahap
1 : berdasarkan kartu
hadir karyawan ( baik karyawan produksi,
pemasaran maupun administrasi dan umum).bagian pembuatan daftar gaji dan upah kemudian membuat daftar
gaji dan upah karyawan.
b. Tahap
2 : atas dasar
daftar gaji dan upah tersebut bagian keuangan
membuat bukti kas dan
cek untuk pengambilan uang dari bank.
c. Tahap
3 : Setelah cek diuangkan dibank, uang gaji dan upah kemudiandimaksudkan dalam amplop gaji dan upah
kemudian dimasukkan kedalam amplop tiap karyawan.
d. Tahap
4 : Penyetoran pajak
penghasilan (PPh) karyawan ke kas Negara.
Insentif
Dalam
hubungannya dengan gaji dan upah , perusahaan memberikan kepada karyawan agar
dapat bekerja lebih baik. Ada beberapa cara pemberian insentif :
a. Insentif
satuan jam minimum(straight piecework with
guaranteed hourly minimum plan)
Karyawan dibayar atas dasar tarif per-jam untuk menghasilkan
jumlah satuan output standar. Untuk hasil produksi yang melebihi jumlah
standart tersebut, karyawan menerima jumlah upah tambahan sebesar
jumlah kelebihan satuan output di atas standar kali tarif upah per satuan.
Tarif upah persatuan di hitung dengan cara membagi standar per jam dengan
satuan output standar perjam.
b. Taylor
differential piece rate plan.
Cara pemberian insentif ini adalah semacam straight piece rate
plan yang menggunakan tarif tiap potong yang lain untuk jumlah keluaran rendah
per jam dan tiap potong yang lain untuk jumlah keluaran tinggi tiap
per jam
2. Premi Lembur
Dalam perusahaan, jika karyawan bekerja lebih dari 40 jam satu
minggu, maka mereka berhak menerima uang lembur dan premi lembur.
3. Setup Time
Seringkali terjadi sebuah pabrik memerlukan waktu dan sejumlah
biaya untuk memulai produksi. Biaya –biaya yang di keluarkan untuk memulai
produksi di sebut biaya pemula produksi ( set up costs). Ada tiga cara
perlakuan terhadap biaya pemula produksi :
1. Dimasukkan ke dalam kelompok biaya tenaga
kerja langsung. Bila biaya pemula produksi dapat di
identifiksasikan pada pesanan tertentu, maka biaya ini seringkali di masukkan
dalam kelompok biaya tenaga kerja langsung dan di bebankan langsung rekening
barang dalam proses.
2. Dimasukkan sebagai unsur biaya overhead
pabrik. Biaya pemula produksi dapat di perlakukan sebagai unsur
biaya overhead pabrik.
3. Dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan. Biaya
pemula produksi dapat di bebankan kepada pesanan tertentu, dalam kelompok biaya
tersendiri.
Waktu menganggur ( Idle Time )
Dalam
mengolah produk, seringkali terjadi hambatan – hambatan, kerusakan mesin atau
kekurangan pekerjaan.
Biaya tenaga kerja menggambarkan kontribusi manusia, yaitu
karyawan perusahaan, didalam kegiatan perusahaan. Sesuai dengan fungsi yang ada
didalam perusahaan, biaya tenaga kerja dikelompokkan ke dalam :
(1) Biaya tenaga
kerja untuk fungsi produksi yang merupakan elemen biaya produksi,
(2) Biaya
tenaga kerja untuk fungsi pemasaran yang merupakan elemen biaya pemasaran,
(3) Biaya tenaga
kerja untuk fungsi administrasi dan umum yang merupakan elemen biaya
administrasi dan umum.
Biaya
Tenaga Kerja
Didalam
perusahaan manufaktur, umumnya biaya tenaga kerja merupakan elemen biaya
produksi yang cukup besar sehingga amat penting dan perlu mengadakan pengawasan
terhadap biaya tenaga kerja. Tujuan utama pengawasan biaya tenaga kerja bagi
manajemen yaitu supaya dicapai efisiensi tenaga kerja.
1. Perencanaan
dan Analisa Biaya Tenaga Kerja.
Tahapan
di dalam perencanaan produksi meliputi aktivitas sebagai berikut :
a. Product
engineering ( pengembangan produk )
Berfungsi
membuat kreasi produk baru atau perbaikan rancangan ( design ) atau bentuk
produk yang sudah ada, dengan tujuan agar dapat menaikkan potensi penjualan
produk perusahaan.
b. Process
engineering ( Teknik Produksi ) Berfungsi agar mengatur mesin dan peralatan
dalam keadaan baik, dan mengatur aliran produk serta pekerjaan yang dapat
menekan jumlah tenaga kerja.
c. Perencanaan,
rute dan schedule ( jadwal ) produksi .Process engineering tidak mungkin dapat
menekan biaya apabila terjadi kekacauan rute dan schedule produksi atau terjadi
waktu yang menganggur ( idle time ).
1. Pembagian
Tugas Fungsional di dalam Organisasi yang berhubungan dengan tenaga kerja
beserta tugas-tugas fungsional setiap bagian.
a. Bagian
Personalia
Fungsi
ini meliputi bidang – bidang sebagai berikut :
1.
Hubungan Perburuhan
2. Pelayanan
tenaga kerja
3. Pendidikan
dan latihan tenaga kerja
4. Keamanan
dan keselamatan tenaga kerja
5. Rekreasi
bagi tenaga kerja
6. Employment,
yang meliputi pencarian, interview dan seleksi, pengangkatan dan penempatan, promosi, pemindahan, demosi,
pemberhentian,penentuan tarif gaji dan upah, cuti dari tenaga kerja dan
sebagainya.
b. Bagian Kesehatan (
Poliklinik )
Fungsi ini meliputi bidang-bidang sebagai berikut :
1. Pemeriksaan
kesehatan karyawan
2. Pertolongan
pertama pada kecelakaan ( PPPK )
3. Penyelenggaraan
pengobatan
4. Pemeliharaan
dan peningkatan kesehatan
c. Bagian
Peneliti Gerak dan waktu
Fungsi ini meliputi bidang-bidang sebagai berikut :
1. Penelitian
metode kerja
2. Menetapkan
standar produksi
3. Menetapkan
gaji dan upah per satuan
d. Bagian Perencanaan Produksi
Fungsi ini meliputi bidang-bidang sebagai berikut :
1. Menyusun
schedule kerja
2. Mengeluarkan perintah
kerja pada bagian produksi
3. Mengeluarkan bon
permintaan bahan atau daftar bahan untuk meminta bahan ke gudang yang akan dipakai didalam memproses
produk
4. Mengeluarkan kartu jam
kerja karyawan
5. Memeriksa penyebab
kelambatan dan kemacetan kerja
e. Bagian
Produksi
Fungsi ini meliputi bidang-bidang sebagai berikut :
1. Membagi
pekerja kedalam departemen atau pekerjan untuk melaksanakan kegiatan produksi
2. Bertanggung
jawab atas pengisian waktu hadir pekerja
3. Mengisi
jam kerja setiap karyawan
f. Bagian
Pencatatan waktu kerja
Fungsi ini meliputi bidang-bidang sebagai berikut :
1. Pengawasan
kartu presensi karyawan
2. Pengawasan
kartu jam kerja karyawan
3. Menyambangi
( Patroli ) kerja dipabrik
4. Mencocokkan
kartu presensi dengan kartu jam kerja karyawan
5. Membuat
laporan ketidak hadiran ( Absensi ) dan keterlambatan karyawan
g. Bagian gaji
dan upah
Fungsi ini meliputi bidang-bidang sebagai berikut :
1. Menghitung
besarnya gaji dan upah setiap karyawan
2. Menghitung
beban ( Potongan ) atas gaji dan upah
3. Membuat
amplop gaji dan menerima uang kas ( check ) dari kasir untuk dibayarkan kepada
setiap karyawan
4. Menyelenggarakan
pencatatan penghasilan karyawan
5. Membuat
distribusi biaya tenaga kerja
h. Bagian Akutansi
Biaya
Fungsi ini meliputi bidang-bidang sebagai berikut :
1. Memasukkan
waktu kerja dan biaya tenaga kerja kedalam laporan harga pokok produksi atau
kartu harga pokok pesanan
2. Memasukkan
biaya tenaga kerja yang merupakan elemen biaya overhead pabrik kedalam setiap departemen
3. Membuat
jurnal peringkasan biaya
4. Membuat
laporan dan analisa biaya
B. PENENTUAN
BIAYA TENAGA KERJA
a. Karakteristik Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah daya kerja fisik maupun mental yang
merupakan sumbangsih manusia untuk menghasilkan suatu produk dan jasa
tertentu.Biaya tenaga kerja merupakan pembayaran kepada tenaga kerja sebagai
penggunaan jasa untuk menghasilkan suatu produk atau jasa. Biaya tenaga kerja
dalam perusahaan manufaktur dapat dibedakan menjadi :
1. Biaya
tenaga kerja langsung : biaya tenaga yang dapat ditelusuri kepada produk yang
dihasilkan, merupakan biaya utama untuk menghasilkan produk dan jasa tertentu,
dan secara langsung diidentifikasi kepada produksi
2. Biaya
tenaga kerja tidak langsung : Seluruh biaya tenaga kerja selain biaya tenaga
kerja langsung yang berhubungan dengan proses produksi untuk menghasilkan
produk dan jasa tertentu
b. Pengendalian Biaya Tenaga
kerja
Bagi perusahaan pengendalian biaya tenaga kerja memerlukan
informasi yang penting, mengingat biaya tenag kerja merupakan komponen yang
cukup signifikan untuk total biaya produksi. Pengendalian biaya tenaga kerja
dimulai dari penempatan tenaga kerja, perencanaan skedul produksi, penyusunan
anggaran biaya tenaga kerja, waktu penyelesaian pekerjaan dan perencanaan upah
insentif.
Produktifitas tenaga
kerja merupakan ukuran prestasi produksi dengan menggunakan tenaga kerja manusia
sebagai tolok ukur. Produktifitas merupakan jumlah produk dan jasa yang
dihasilkan seorang pekerja atau dengan kata lain sebagai efisiensi yang
mengubah sumber daya manusia menjadi suatu produk dan jasa tertentu.
b. Pengukuran
Produktifitas
Produktivitas harus
dapat di ukur, dapat di analisis, dapat di pahami dan dapat di buat laporan
yang akurat. Pengukuran produktivitas tujuannya adalah untuk menampilkan suatu
indeks yang lebih akurat guna membandingkan hasil sesungguhnya dengan standar
presentasi yang di tetapkan.
c. Tututan
mutu
Produktivitas tenaga
kerja sangat besar pengaruhnya terhadap mutu dan biaya. Yang sering di sebut
sebagai biaya tuntutan mutu, biaya ini dapat di kategorikan ke dalam :
· Biaya
pencegahan adalah biaya yang berhubungan dengan perancangan,
pengimplementasian, dan pemeliharaa sistem.
· Biaya
peningkatan mutu adalah biaya yang di keluarkan untuk menjamin agar bahan dan
produk yang dihasilkan memenuhi standar mutu yang di inginkan.
· Biaya
kegagalan internal ini berkaitan dengan bahan dan produk yang tidak memenuhi
standart mutu yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
BIAYA
TENAGA KERJA LANGSUNG DAN BIAYA TENAGA KERJA TIDAK LANGSUNG
Pentingnya dan kesulitan dalam memisahkan biaya tenaga kerja
langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Biaya tenaga kerja langsung harus
dipisahkan dari biaya tenaga kerja lainnya atau biaya tenaga kerja tidak
langsung, dengan alasan :
1. Agar
informasi biaya yang dihasilkan dapat menunjukkan suatu biaya produk yang lebih
tepat dan mempermudah pelaksanaan pengendalian atas biaya tenaga kerja.
2. Agar
pengukuran efisiensi dari biaya tenaga kerja langsung berdasarkan kepada jumlah
unit yang selesai, sedangkan dari biaya tenaga kerja tidak langsung tidak berhubungan
banyak dengan jumlah unit produk yang dihasilkan.
3. Untuk
mempermudah alokasi biaya overhead pabrik sering kali dilakukan dengan
menggunakan basis biaya tenaga kerja langsung atau jumlah jam tenaga kerja
langsung. Apabila pemisahan tidak dilakukan, maka akan terjadi kesalahan dalam
alokasi biaya overhead pabrik.
a. Pencatatan waktu
hadir
Berdasarkan cara pembayaran yang dilakukan kepada karyawan
biasanya tenaga kerja dapat dibedakan atas dua kategori tenaga kerja langsung
bagi mereka yang dibayar per hari atau berdasarkan jam kerja dan tenaga kerja
yang digaji secara bulanan. Dengan demikian pencatatan waktu hadir ini
mempunyai dua tujuan :
1. Menghimpun data yang
dipakai sebagai dasar untuk membuat daftar gaji dan upah.
2. Menghimpun
data yang dipakai sebagai dasar untuk pendistribusian biaya tenaga kerja kepada
berbagai tujuan biaya, seperti pekerjaan-pekerjaan, proses departemen dan
pusat-pusat biaya.
c. Pembuatan
daftar gaji dan upah
Sistem pembuatan daftar gaji dan upah meliputi rangkaian
prosedur dalam mengumpulkan informasi gaji dan upah yang diperlukan untuk
menentukan dan menghitung penghasilan bruto dan potongan-potongan, menyiapkan
cek, dan melakukan pembayaran.
Prosedur dalam pembuatan daftar gaji dan upah yang dilaksanakan
oleh bagian gaji dan upah adalah sebagai berikut :
1. Menerima
data jumlah jam untuk tenaga kerja harian atau jam-jaman dan tenaga kerja yang
digaji secara bulanan.
2. Menerima
data-data perubahan dalam tarif gaji dan upah, bonus, premi, lembur, dan data
lainnya dari bagian personalia
3. Menerima data-data
mengenai perubahan dalam pemotongan gaji dan upah
4. Menghitung gaji bruto dan
gaji bersih, dan upah bruto dan upah bersih
5. Menyusun
daftar gaji dan upah yang menunjukkan nomor pokok pegawai, nama pegawai, jumlah
hari, jumlah jam kerja normal, jumlah jam kerja lembur, jumlah jam yang
dipekerjakan untuk pekerjaan dan proses, tarif gaji dan upah pegawai, jumlah
penghasilan bruto, berbagai potongan atas penghasilan bruto dan penghasilan
bersih yang harus dibayarkan kepada masing-masing pegawai.
6. Mengirimkan
daftar gaji dan upah kebagian keuangan atau bendaharawan sebagai dasar
pembayaran
d. Prosedur Pembayaran
Bagian keuangan atau bendaharawan meneliti daftar gaji dan upah
yang diterima bagian gaji dan upah. Berdasarkan kepada daftar gaji dan upah
yang telah diperlukan bendaharawan melakukan pembayaran gaji dan upah, membuat
dan menyetujui kas keluar ( Cash payment voucher ). Para pegawai menandatangani
daftar gaji dan upah sebagai bukti pembayaran. Pembayaran gaji dan upah kepada
pegawai diberikan dalam amplop gaji dan upah. Bukti kas keluar bersama dengan
daftar gaji dan kemudian dikirimkan kebagian akutansi biaya.
d. Distribusi biaya
Fungsi distribusi biaya tenaga kerja merupakan tanggung jawab
dari bagian akutansi biaya, dan sangat erat hubungannya dengan fungsi bagian
upah dan gaji. Distribusi biaya tenaga kerja harus menjamin bahwa produk,
departemen, proses atau tujuan biaya lainnya telah dibebankan dengan layak atas
biaya dari jasa tenaga kerja yang digunakan.
Berdasarkan bukti kas keluar dan daftar gaji dan upah yang
diterima dari bagian bendaharawan, departemen akutansi biaya meneliti dan
melakukan pencatatan atau distribusi biaya tenaga kerja menurut nomor akun dari
komponen yang ada dalam daftar gaji dan upah
ORGANISASI UNTUK PENGENDALIAN BIAYA TENAGA KERJA
Penentuan biaya tenaga kerja melibatkan beberapa faktor berikut
ini :
1. Sejarah
pekerjaan setiap karyawan yaitu tanggal diterima, tarif gaji dan upah, posisi
awal, pendidikan dan pelatihan tambahan, serta promosi.
2. Peraturan
kenenagakerjaan dan perpajakan yang dibuat oleh pemerintah.
3. Penetapan
waktu dan biaya tenaga kerja untuk tujuan pembandingan.
4. Sistem
kompensasi untuk setiap jenis pekerjaan.
5. Jam
kerja, tarif gaji dan upah, total penghasilan, serta potongan gaji dan upah
untuk setiap karyawan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Produktivitas
perusahaan harus terus dijaga dan ditingkatkan, agar perusahaan terus
berkembang dan dapat mendapatkan biaya yang lebih kecil sehingga mendapatkan
laba yang lebih tinggi.
2. Pemberian
insentif untuk karyawan sangatlah penting jika karyawan dapat memproduksi
barang atau jasa melebihi yang telah distandarkan hal ini untuk lebih
memotivasi karyawan agar dapat bekerja lebih baik lagi.
3. Untuk
menerapkan akuntansi biaya tenaga kerja yang baik pada sebuah perusahaan harus
didukung oleh dokumen-dokumen atau catatan-catatan pendukung yang akurat,
selain itu juga diperlukan koordinasi antar departemen agar akuntansi biaya
tenaga kerja perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik .
B. SARAN
1. Produktivitas
harus terus dijaga dan terus dipantau agar perjalanan perusahaan dalam mencapai
kesuksesan dapat tercapai.
2. Upah
insentif sebaiknya terus diberikan ketika perusahaan mencapai kenaikan
produktivitas karena hal ini tidak terlepas dari andil besar para karyawan.
3. Departemen-departemen
yang berkepentingan dalam akuntansi biaya tenaga kerja harus saling koordinasi
dan bekerja sama dengan baik agar pencatatan hingga pembayaran upah tenaga
kerja dapat berjalan dengan lancar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar