Halaman

Senin, 25 Februari 2019

Makalah Biaya Tenaga Kerja (Akuntansi Biaya)

MAKALAH AKUTANSI BIAYA
“BIAYA TENAGA KERJA”


KELOMPOK   II :
Ø     HOTMAIDA SIREGAR                               (1716120015)
Ø     NADIA SOLIKHATUN HASANAH          (1716120014)
Ø     UNTUNG DWI NUGROHO                       (1716120154)
Ø     TABAH GIYAN PRATIWI                          (1716120022)

     
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
PUTRA PERDANA INDONESIA
JL. CITRA RAYA UTAMA BARAT NO. 29 GRIY HARSA II BLOK I 10 CITRA RAYA, CIKUPA TANGERANG 15710




KATA PENGANTAR

            Segala puji bagi Allah SWT berkat rahmat-Nya kami di berikan kesehatan untuk mengyelesaikan tugas-tugas perkuliahan. Dan berkat ridho-Nya pula kami diberi kekuatan untuk membuat makalah yang berjudul “Biaya tenaga kerja”  dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Biaya.

            Ucapan Terima Kasih tak lupa kami sampaikan kepada para pihak yang sejak awal telah banyak memberikan referensi, dukungan dan bantuan hingga terselesaikannya pembuatan makalah  ini, diantaranya:
1.      Ibu Merida S.E., M.Ak. selaku dosen mata kuliah Akuntansi Biaya.
2.      Orang tua kami yang telah memberi motivasi dan materi.
3.      Serta teman-teman kami yang telah banyak membantu dalam segala hal.

            Karena kami masih dalam tahap pembelajaran, tentunya kami secara sadar mengakui masih banyak kekurangan, untuk itu kami mohon kritik dan sarannya untuk membangun kesempurnaan makalah ini. Dan dalam hal ini kami memohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

                                                                                    Tangerang, 26 Februari 2019



                                                                                   Penyusun





BAB I
PENDAHULUAN
   A.    LATAR BELAKANG
Biaya tenaga kerja merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membayar para pekerja dan pegawai yang bekerja pada suatu perusahaan. Biaya tenaga kerja adalah untuk pembayaran yang dinamakan “upah”. Hal ini penting untuk membedakan dengan istilah “gaji”. Gaji merupakan pembayaran kepada tenaga kerja atau karyawan yang didasarkan pada rentang waktu seperti gaji mingguan, bulanan dan lain sebagainya. Upah dibebankan melalui rekening biaya tenaga kerja langsung, sedangkan gaji dibebankan melalui rekening biaya overhead pabrik. Tenaga kerja adalah daya kerja fisik maupun mental yang merupakan sumbangsih menusia untuk menghasilkan suatu produk atau jasa tertentu.
Tenaga kerja merupakan satu elemen terpenting dalam setiap perusahaan atau entitas usaha. Suatu produk tidak akan tercipta tanpa adanya salah satu faktor produksi ini. Oleh karena itu, keberadaan tenaga kerja sangatlah vital dalam sebuah perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa. Tenaga kerja perusahaan yang telah mengabdikan dirinya pada perusahaan tertentu tentunya akan mendapatkan imbalan berupa gaji atau upah yang sesuai dengan kinerja dan prestasi masing-masing tenaga kerja.
Selain berfokus pada imbalan yang akan diberikan kepada tenaga yang telah memberikan tenaganya pada perusahaan tersebut, perusahaan juga harus memperhatikan produktivitas yang ada pada perusahaan tersebut, jangan sampai manajemen perusahaan membiarkan produktivitas perusahaannya menurun. Karena hal ini akan menimbulkan dampak yang buruk bagi keberlangsungan hidup perusahaan. Produktivitas perusahaan yang meningkat akan meningkatkan hasil output yang dihasilkan oleh perusahaan, walaupun peningkatan tidak dalam jumlah kuantitas paling tidak kualitas barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan tersebut dapat naik.
Setelah meningkatnya produktivitas perusahaan dianggap sebuah prestasi, tenaga kerja akan menerima imbalan yang sesuai pekerjaan. Tenaga kerja akan menerima insentif dari perusahaan yang artinya juga akan meningkatkan taraf hidup tenaga kerja.

  B.     RUMUSAN MASALAH
            Makalah berjudul “BIAYA TENAGA KERJA”, dibuat karena terkait dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya manusia dalam sebuah proses produksi, yaitu tenaga kerja. Berkaitan dengan judul makalah diatas, maka masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut.
1.2.1        Bagaimana konsep tenaga kerja dan pengendaliannya?
1.2.2        Bagaimana penentuan biaya tenaga kerja?

  C.     TUJUAN
          Makalah berjudul “BIAYA TENAGA KERJA” ini dibuat untuk mengetahui:
1.3.1    Untuk mengetahui bagaimana konsep tenaga kerja beserta pengendaliannya.
1.3.2    Untuk mengetahui bagaimana penentuan biaya tenaga kerja.




BAB II
PEMBAHASAN

A.                     KONSEP BIAYA TENAGA KERJA  DAN PENGENDALIANNYA

Tenaga kerja adalah usaha fisik atau mental yang di keluarkan karyawan untuk mengolah produk, dan biaya tenaga kerja adalah harga yang di bebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia.

Penggolongan kegiatan dan biaya tenaga kerja :
1.      Penggolongan menurut fungsi pokok dalam organisasi perusahaan.
Organisasi dalam perusahaan manufaktur di bagi ke dalam tiga fungsi pokok : pabrik, pemasaran dan administrasi. Dan bertujuan untuk membedakan biaya tenaga kerja yang merupakan unsur harga pokok produk dari biaya tenaga kerja non pabrik, yang bukan merupakan unsure harga pokok produksi, yang melainkan unsure biaya usaha.  Dengan demikian biaya tenaga kerja perusahaan manufaktur di golongkan menjadi : biaya tenaga kerja produksi, biaya tenaga kerja pemasaran, dan biaya tenaga kerja administrasi dan umum.
2.      Penggolongan menurut kegiatan departemen-departemen dalam perusahaan.
Misalnya departemen produksi suatur perusahaan kertas  terdiri dari tiga departemen : Bagian pulp, bagian kertas, dan bagian penyempurnaan. Sedangkan departemen non produksi di golongkan menjadi : biaya tenaga kerja bagian akuntansi, biaya tenaga kerja bagian personalia dan lain sebagainya.
3.      Penggolongan menurut jenis pekerjaannya. Dalam suatu departemen, tenaga kerja dapat di golongkan menurut sifat pekerjaannya. Misalnya dalam suatu departemen produksi, tenaga kerja di golongkan sebagai berikut: operator, mandor,dan penyelia(superintendent).
4.      Penggolongan menurut hubungannya dengan produk. Dalam hubungan produk tenaga kerja di bagi menjadi : tenaga kerja langsung dan tidak langsung.  Tenaga kerja langsung adalah semua karyawan yang secara langsung ikut serta memproduksi produk jadi, yang jasanya dapat di usut secara langsung pada produk, dan yang upahnya merupakan bagian yang besar dalam memproduksi produk. Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang jasanya tidak secara langsung dapat di usut pada produk dan upahnya pada produk tidak langsung, tetapi melalui tarif biaya overhead pabrik yang di tentukan di muka.

Biaya tenaga kerja di bagi dalam tiga golongan :

1.      Gaji dan Upah
Yaitu jumlah gaji dan upah bruto di kurangi dengan potongan-potongan seperti pajak penghasilan karyawan dan biaya asuransi hari tua. Dalam perusahaan ada berbagai macam cara perhitungan gaji dan upah karyawan , salah satu cara adalah dengan mengalihkan tarif upah dengan jam kerja karyawan.

Akuntansi biaya gaji dan upah di lakukan dalam empat tahap pencatatan :
a.       Tahap 1         : berdasarkan kartu hadir karyawan ( baik karyawan produksi,
pemasaran maupun administrasi dan umum).bagian pembuatan      daftar gaji dan upah kemudian membuat daftar gaji dan upah karyawan.
b.      Tahap 2         :  atas dasar daftar gaji dan upah tersebut bagian keuangan
   membuat bukti kas dan cek untuk pengambilan uang dari bank.
c.       Tahap 3              :  Setelah cek diuangkan dibank, uang gaji dan upah     kemudiandimaksudkan dalam amplop gaji dan upah kemudian dimasukkan kedalam amplop tiap karyawan.
d.      Tahap 4         : Penyetoran pajak penghasilan (PPh) karyawan ke kas Negara.

Insentif
Dalam hubungannya dengan gaji dan upah , perusahaan memberikan kepada karyawan agar dapat bekerja lebih baik. Ada beberapa cara pemberian insentif :
a.      Insentif satuan jam minimum(straight piecework with  guaranteed hourly minimum plan)
Karyawan dibayar atas dasar tarif per-jam untuk menghasilkan jumlah satuan output standar. Untuk hasil produksi yang melebihi jumlah standart tersebut, karyawan  menerima jumlah upah tambahan sebesar jumlah kelebihan satuan output di atas standar kali tarif upah per satuan. Tarif upah persatuan di hitung dengan cara membagi standar per jam dengan satuan output standar perjam.
b.      Taylor differential piece rate plan.
Cara pemberian insentif ini adalah semacam straight piece rate plan yang menggunakan tarif tiap potong yang lain untuk jumlah keluaran rendah per jam dan tiap potong  yang lain untuk jumlah keluaran tinggi tiap per jam

2.      Premi Lembur
Dalam perusahaan, jika karyawan bekerja lebih dari 40 jam satu minggu, maka mereka berhak menerima uang lembur dan premi lembur.

3.      Setup Time
Seringkali terjadi sebuah pabrik memerlukan waktu dan sejumlah biaya untuk memulai produksi. Biaya –biaya yang di keluarkan untuk memulai produksi di sebut biaya pemula produksi ( set up costs). Ada tiga cara perlakuan terhadap biaya pemula produksi :

1.      Dimasukkan ke dalam kelompok biaya tenaga kerja langsung. Bila biaya pemula produksi dapat di identifiksasikan pada pesanan tertentu, maka biaya ini seringkali di masukkan dalam kelompok biaya tenaga kerja langsung dan di bebankan langsung rekening barang dalam proses.

2.      Dimasukkan sebagai unsur biaya overhead pabrik. Biaya pemula produksi dapat di perlakukan sebagai unsur biaya overhead pabrik.

3.      Dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan. Biaya pemula produksi dapat di bebankan kepada pesanan tertentu, dalam kelompok biaya tersendiri.

Waktu menganggur ( Idle Time )
Dalam mengolah produk, seringkali terjadi hambatan – hambatan, kerusakan mesin atau kekurangan pekerjaan.
Biaya tenaga kerja menggambarkan kontribusi manusia, yaitu karyawan perusahaan, didalam kegiatan perusahaan. Sesuai dengan fungsi yang ada didalam perusahaan, biaya tenaga kerja dikelompokkan ke dalam :

(1)        Biaya tenaga kerja untuk fungsi produksi yang merupakan elemen biaya produksi,
(2)        Biaya tenaga kerja untuk fungsi pemasaran yang merupakan elemen biaya pemasaran,
(3)        Biaya tenaga kerja untuk fungsi administrasi dan umum yang merupakan elemen biaya administrasi dan umum.

Biaya Tenaga Kerja
Didalam perusahaan manufaktur, umumnya biaya tenaga kerja merupakan elemen biaya produksi yang cukup besar sehingga amat penting dan perlu mengadakan pengawasan terhadap biaya tenaga kerja. Tujuan utama pengawasan biaya tenaga kerja bagi manajemen yaitu supaya dicapai efisiensi tenaga kerja.

1.     Perencanaan dan Analisa Biaya Tenaga Kerja.
Tahapan di dalam perencanaan produksi meliputi aktivitas sebagai berikut :
a.     Product engineering ( pengembangan produk )
Berfungsi membuat kreasi produk baru atau perbaikan rancangan ( design ) atau bentuk produk yang sudah ada, dengan tujuan agar dapat menaikkan potensi penjualan produk perusahaan.
b.    Process engineering ( Teknik Produksi ) Berfungsi agar mengatur mesin dan peralatan dalam keadaan baik, dan mengatur aliran produk serta pekerjaan yang dapat menekan jumlah tenaga kerja.
c.    Perencanaan, rute dan schedule ( jadwal ) produksi .Process engineering tidak mungkin dapat menekan biaya apabila terjadi kekacauan rute dan schedule produksi atau terjadi waktu yang menganggur ( idle time ).

1.            Pembagian Tugas Fungsional di dalam Organisasi yang berhubungan dengan tenaga kerja beserta tugas-tugas fungsional setiap bagian.

a.      Bagian Personalia
Fungsi ini meliputi bidang – bidang sebagai berikut :
1.      Hubungan Perburuhan
2.      Pelayanan tenaga kerja
3.      Pendidikan dan latihan tenaga kerja
4.      Keamanan dan keselamatan tenaga kerja
5.      Rekreasi bagi tenaga kerja
6.      Employment, yang meliputi pencarian, interview dan seleksi, pengangkatan dan penempatan,  promosi, pemindahan, demosi, pemberhentian,penentuan tarif gaji dan upah, cuti dari tenaga kerja dan sebagainya.

b.     Bagian Kesehatan ( Poliklinik )
Fungsi ini meliputi bidang-bidang sebagai berikut :
1.      Pemeriksaan kesehatan karyawan
2.      Pertolongan pertama pada kecelakaan ( PPPK )
3.      Penyelenggaraan pengobatan
4.      Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

c.      Bagian Peneliti Gerak dan waktu
Fungsi ini meliputi bidang-bidang sebagai berikut :
1.      Penelitian metode kerja
2.      Menetapkan standar produksi
3.      Menetapkan gaji dan upah per satuan

d.      Bagian Perencanaan Produksi
Fungsi ini meliputi bidang-bidang sebagai berikut :
1.      Menyusun schedule kerja
2.      Mengeluarkan perintah kerja pada bagian produksi
3.    Mengeluarkan bon permintaan bahan atau daftar bahan untuk meminta bahan ke    gudang yang akan dipakai didalam memproses produk
4.      Mengeluarkan kartu jam kerja karyawan
5.      Memeriksa penyebab kelambatan dan kemacetan kerja

e.       Bagian Produksi
Fungsi ini meliputi bidang-bidang sebagai berikut :
1.      Membagi pekerja kedalam departemen atau pekerjan untuk melaksanakan kegiatan   produksi
2.      Bertanggung jawab atas pengisian waktu hadir pekerja
3.      Mengisi jam kerja setiap karyawan

f.       Bagian Pencatatan waktu kerja
Fungsi ini meliputi bidang-bidang sebagai berikut :
1.      Pengawasan kartu presensi karyawan
2.      Pengawasan kartu jam kerja karyawan
3.      Menyambangi ( Patroli ) kerja dipabrik
4.      Mencocokkan kartu presensi dengan kartu jam kerja karyawan
5.      Membuat laporan ketidak hadiran ( Absensi ) dan keterlambatan karyawan

g.      Bagian gaji dan upah
Fungsi ini meliputi bidang-bidang sebagai berikut :
1.      Menghitung besarnya gaji dan upah setiap karyawan
2.      Menghitung beban ( Potongan ) atas gaji dan upah
3.      Membuat amplop gaji dan menerima uang kas ( check ) dari kasir untuk dibayarkan kepada setiap karyawan
4.      Menyelenggarakan pencatatan penghasilan karyawan
5.      Membuat distribusi biaya tenaga kerja


h.      Bagian Akutansi Biaya
Fungsi ini meliputi bidang-bidang sebagai berikut :
1.    Memasukkan waktu kerja dan biaya tenaga kerja kedalam laporan harga pokok produksi atau kartu harga pokok pesanan
2.     Memasukkan biaya tenaga kerja yang merupakan elemen biaya overhead pabrik kedalam setiap departemen
3.    Membuat jurnal peringkasan biaya
4.    Membuat laporan dan analisa biaya

B.           PENENTUAN BIAYA TENAGA KERJA
a.      Karakteristik Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah daya kerja fisik maupun mental yang merupakan sumbangsih manusia untuk menghasilkan suatu produk dan jasa tertentu.Biaya tenaga kerja merupakan pembayaran kepada tenaga kerja sebagai penggunaan jasa untuk menghasilkan suatu produk atau jasa. Biaya tenaga kerja dalam perusahaan manufaktur dapat dibedakan menjadi :
1.      Biaya tenaga kerja langsung : biaya tenaga yang dapat ditelusuri kepada produk yang dihasilkan, merupakan biaya utama untuk menghasilkan produk dan jasa tertentu, dan secara langsung diidentifikasi kepada produksi
2.      Biaya tenaga kerja tidak langsung : Seluruh biaya tenaga kerja selain biaya tenaga kerja langsung yang berhubungan dengan proses produksi untuk menghasilkan produk dan jasa tertentu
  
b.      Pengendalian Biaya Tenaga kerja
Bagi perusahaan pengendalian biaya tenaga kerja memerlukan informasi yang penting, mengingat biaya tenag kerja merupakan komponen yang cukup signifikan untuk total biaya produksi. Pengendalian biaya tenaga kerja dimulai dari penempatan tenaga kerja, perencanaan skedul produksi, penyusunan anggaran biaya tenaga kerja, waktu penyelesaian pekerjaan dan perencanaan upah insentif.
Produktifitas tenaga kerja merupakan ukuran prestasi produksi dengan menggunakan tenaga kerja manusia sebagai tolok ukur. Produktifitas merupakan jumlah produk dan jasa yang dihasilkan seorang pekerja atau dengan kata lain sebagai efisiensi yang mengubah sumber daya manusia menjadi suatu produk dan jasa tertentu.
b.      Pengukuran Produktifitas
Produktivitas harus dapat di ukur, dapat di analisis, dapat di pahami dan dapat di buat laporan yang akurat. Pengukuran produktivitas tujuannya adalah untuk menampilkan suatu indeks yang lebih akurat guna membandingkan hasil sesungguhnya dengan standar presentasi yang di tetapkan.
c.       Tututan mutu
Produktivitas tenaga kerja sangat besar pengaruhnya terhadap mutu dan biaya. Yang sering di sebut sebagai biaya tuntutan mutu, biaya ini dapat di kategorikan ke dalam :
·         Biaya pencegahan adalah biaya yang berhubungan dengan perancangan, pengimplementasian, dan pemeliharaa sistem.
·         Biaya peningkatan mutu adalah biaya yang di keluarkan untuk menjamin agar bahan dan produk yang dihasilkan memenuhi standar mutu yang di inginkan.
·         Biaya kegagalan internal ini berkaitan dengan bahan dan produk yang tidak memenuhi standart mutu yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.

BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG DAN BIAYA TENAGA KERJA TIDAK LANGSUNG

Pentingnya dan kesulitan dalam memisahkan biaya tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Biaya tenaga kerja langsung harus dipisahkan dari biaya tenaga kerja lainnya atau biaya tenaga kerja tidak langsung, dengan alasan :
1.      Agar informasi biaya yang dihasilkan dapat menunjukkan suatu biaya produk yang lebih tepat dan mempermudah pelaksanaan pengendalian atas biaya tenaga kerja.
2.      Agar pengukuran efisiensi dari biaya tenaga kerja langsung berdasarkan kepada jumlah unit yang selesai, sedangkan dari biaya tenaga kerja tidak langsung tidak berhubungan banyak dengan jumlah unit produk yang dihasilkan.
3.      Untuk mempermudah alokasi biaya overhead pabrik sering kali dilakukan dengan menggunakan basis biaya tenaga kerja langsung atau jumlah jam tenaga kerja langsung. Apabila pemisahan tidak dilakukan, maka akan terjadi kesalahan dalam alokasi biaya overhead pabrik.
a.       Pencatatan waktu hadir
Berdasarkan cara pembayaran yang dilakukan kepada karyawan biasanya tenaga kerja dapat dibedakan atas dua kategori tenaga kerja langsung bagi mereka yang dibayar per hari atau berdasarkan jam kerja dan tenaga kerja yang digaji secara bulanan. Dengan demikian pencatatan waktu hadir ini mempunyai dua tujuan :
1.      Menghimpun data yang dipakai sebagai dasar untuk membuat daftar gaji dan upah.
2.      Menghimpun data yang dipakai sebagai dasar untuk pendistribusian biaya tenaga kerja kepada berbagai tujuan biaya, seperti pekerjaan-pekerjaan, proses departemen dan pusat-pusat biaya.
c.         Pembuatan daftar gaji dan upah
Sistem pembuatan daftar gaji dan upah meliputi rangkaian prosedur dalam mengumpulkan informasi gaji dan upah yang diperlukan untuk menentukan dan menghitung penghasilan bruto dan potongan-potongan, menyiapkan cek, dan melakukan pembayaran.
Prosedur dalam pembuatan daftar gaji dan upah yang dilaksanakan oleh bagian gaji dan upah adalah sebagai berikut :
1.      Menerima data jumlah jam untuk tenaga kerja harian atau jam-jaman dan tenaga kerja yang digaji secara bulanan.
2.      Menerima data-data perubahan dalam tarif gaji dan upah, bonus, premi, lembur, dan data lainnya dari bagian personalia
3.      Menerima data-data mengenai perubahan dalam pemotongan gaji dan upah
4.      Menghitung gaji bruto dan gaji bersih, dan upah bruto dan upah bersih
5.      Menyusun daftar gaji dan upah yang menunjukkan nomor pokok pegawai, nama pegawai, jumlah hari, jumlah jam kerja normal, jumlah jam kerja lembur, jumlah jam yang dipekerjakan untuk pekerjaan dan proses, tarif gaji dan upah pegawai, jumlah penghasilan bruto, berbagai potongan atas penghasilan bruto dan penghasilan bersih yang harus dibayarkan kepada masing-masing pegawai.
6.      Mengirimkan daftar gaji dan upah kebagian keuangan atau bendaharawan sebagai dasar pembayaran
d.         Prosedur Pembayaran
Bagian keuangan atau bendaharawan meneliti daftar gaji dan upah yang diterima bagian gaji dan upah. Berdasarkan kepada daftar gaji dan upah yang telah diperlukan bendaharawan melakukan pembayaran gaji dan upah, membuat dan menyetujui kas keluar ( Cash payment voucher ). Para pegawai menandatangani daftar gaji dan upah sebagai bukti pembayaran. Pembayaran gaji dan upah kepada pegawai diberikan dalam amplop gaji dan upah. Bukti kas keluar bersama dengan daftar gaji dan kemudian dikirimkan kebagian akutansi biaya.
d.      Distribusi biaya
Fungsi distribusi biaya tenaga kerja merupakan tanggung jawab dari bagian akutansi biaya, dan sangat erat hubungannya dengan fungsi bagian upah dan gaji. Distribusi biaya tenaga kerja harus menjamin bahwa produk, departemen, proses atau tujuan biaya lainnya telah dibebankan dengan layak atas biaya dari jasa tenaga kerja yang digunakan.
Berdasarkan bukti kas keluar dan daftar gaji dan upah yang diterima dari bagian bendaharawan, departemen akutansi biaya meneliti dan melakukan pencatatan atau distribusi biaya tenaga kerja menurut nomor akun dari komponen yang ada dalam daftar gaji dan upah

ORGANISASI UNTUK PENGENDALIAN BIAYA TENAGA KERJA
Penentuan biaya tenaga kerja melibatkan beberapa faktor berikut ini :
1.      Sejarah pekerjaan setiap karyawan yaitu tanggal diterima, tarif gaji dan upah, posisi awal, pendidikan dan pelatihan tambahan, serta promosi.
2.      Peraturan kenenagakerjaan dan perpajakan yang dibuat oleh pemerintah.
3.      Penetapan waktu dan biaya tenaga kerja untuk tujuan pembandingan.
4.      Sistem kompensasi untuk setiap jenis pekerjaan.
5.      Jam kerja, tarif gaji dan upah, total penghasilan, serta potongan gaji dan upah untuk setiap karyawan.


BAB III
PENUTUP

A.           KESIMPULAN
1.      Produktivitas perusahaan harus terus dijaga dan ditingkatkan, agar perusahaan terus berkembang dan dapat mendapatkan biaya yang lebih kecil sehingga mendapatkan laba yang lebih tinggi.
2.      Pemberian insentif untuk karyawan sangatlah penting jika karyawan dapat memproduksi barang atau jasa melebihi yang telah distandarkan hal ini untuk lebih memotivasi karyawan agar dapat bekerja lebih baik lagi.
3.      Untuk menerapkan akuntansi biaya tenaga kerja yang baik pada sebuah perusahaan harus didukung oleh dokumen-dokumen atau catatan-catatan pendukung yang akurat, selain itu juga diperlukan koordinasi antar departemen agar akuntansi biaya tenaga kerja perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik .

B.           SARAN
1.      Produktivitas harus terus dijaga dan terus dipantau agar perjalanan perusahaan dalam mencapai kesuksesan dapat tercapai.
2.      Upah insentif sebaiknya terus diberikan ketika perusahaan mencapai kenaikan produktivitas karena hal ini tidak terlepas dari andil besar para karyawan.
3.      Departemen-departemen yang berkepentingan dalam akuntansi biaya tenaga kerja harus saling koordinasi dan bekerja sama dengan baik agar pencatatan hingga pembayaran upah tenaga kerja dapat berjalan dengan lancar



Tidak ada komentar:

Posting Komentar